Selamat pagi sobat.
Pasti di sini
sobat pada suka dengan yang namanya berbagi sesuatu, termasuk file digital. Tidak
bisa dipungkiri memang untuk berbagi file jaman sekarang menjadi lebih mudah
dengan bantuan alat elektronik.
Tidak seperti jaman dulu yang
menggunakan infra merah ataupun Bluetooth yang memiliki keterbatasan kecepatan
dan kuantitas. Sekarang sudah ditemukan berbagi via awan (cloud server system)
ataupun peer to peer seperti shareit, midrop, dll.
Semakin maju jaman ini, maka cara bertukar file semakin cepat dan monoton, seperti misalnya minta lagu lalu kita bilang ke teman-teman "eh minta via shareit" atau "kirim wa dong"
Tentu dengan rutinitas seperti ini beberapa orang (mungkin banyak) menganggap hal ini menjemukan, alias bosenin! saya pun juga berpikir seperti ini lho sobat.
Dengan pemikiran seperti itu, seniman dari Berlin bernama Aram Bartholl di tahun 2010 iseng menciptakan cara berbagi file dengan cara unik disebut Dead Drop. Apa itu dead drop?
‘Dead Drops’ is an anonymous, offline, peer to peer file-sharing network in public space. USB flash drives are embedded into walls, buildings and curbs accessable to anybody in public space. Everyone is invited to drop or find files on a dead drop. Plug your laptop to a wall, house or pole to share your favorite files and data. Each dead drop is installed empty except a readme.txt file explaining the project.
Seperti itu sobat, jadi dead drop atau disingkatnya DD menjadi cara unik untuk berbagi file. Mengapa unik? kita tidak tahu apa di dalamnya, siapa pengirimnya dan apa berapa kapasitas filenya.
Menurutku menarik sekali lho sobat!
DD hingga sekarang udah ada 1000 lebih dead drop tersebar diberbagai negara yang terdaftar di situs deaddrops.com. Saat postingan ini saya tulis di Indonesia pun sudah ada yang kepikiran dan membuat DD ini di kota mereka.
Daritadi penulis ngomongin apa sih? memangnya seperti apa DD itu?
yuk kita simak.
Ini adalah penjelasan yang saya sederhanakan ya sobat, DD adalah Usb (biasanya flashdisk) yang dengan kapasitas apapun (bebas mau pakai berapa giga) diletakkan tertanam di tempat yang tidak terpikirkan sebelumnya dan tidak bisa dipindah (dead)
Sedangkan Flashdisk tersebut berisikan file dari pengirim sebelumnya atau penciptanya, dan bisa juga diisi kembali dengan file yang baru oleh user baru yang menemukannya (Drop)
Penampakannya seperti ini ya kira-kira:
Aram Bartholl
|
DD plus seni
|
tinggal ditancap
|
User yang menggunakan DD
|
User 2
|
keren ya
|
seperti ini
|
DD
|
bahkan di sini
|
Nah ini ada peta di mana saja DD sudah beredar (data Deardrops.com)
Peta penyebaran DD (belum sepenuhnya)
|
Di Indonesia pun ada tiga DD yang sudah terdaftar yakni di Bantul, Manado dan Kalimantan. Mungkin lanjut di Madiun tempatku tinggal hehe.
Mungkin sobat bertanya-tanya, tujuannya apa ya?
Rawan virus dong ya? karena bisa dari sapa saja.
Jawaban saya tergantung mental pengggunanya, bisa saja isinya demo lagu band yang sobat punya sekalian bisa untuk promosi lagunya, atau berbagi apapun (asal bukan bokep porno dll ya sobat hehe)
Rawan virus belum tentu karena keamanan komputer sekarang lebih baik, apalagi ini tanpa internet jadi memang sebagian besar virus ada di internet.
Nah sekarang mari disimak cara membuat Dead Drop. Silakan sobat simak video berikut ini ya
Gimana sobat? unik bukan?
yuk ikutan membuat Dead drop!
No comments:
Write comments