Selamat malam sobat Saya, pernahkah kalian mendengar pepatah dari Bahasa Jawa Urip iku urup. Ya, hidup itu adalah hidup yang bermakna. Urip itu hidup, urup itu menyala. Seperti lilin dengan notabene apinya yang menyala memberi manfaat kepada orang lain. Ilmu umum yang diajarkan kepada orang lain juga merupakan bentuk
kemanfaatan tersendiri. Terlebih jika dengan ilmu itu orang lain
mendapatkan life skill (keterampilan hidup),
A: Wis di-urup ne lilin e? (Sudah dihidupkan lilinnya?)
B: Wis tak-urup ne, saiki lilin e wis urip (sudah saya nyalakan, sekarang lilinnya sudah hidup)
Dari percakapan tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa lilin hanya akan diakui hidup (urip) jika sudah menyala (urup). Jika orang sudah merasakan manfaatnya, maka akan mengakui eksistensinya.
"Tetapi kan manusia tidak bisa urup menyala, pasti gosong!"Bukan seperti itu sayang *oops!
Kata menyala disini adalah memberikan efek positif, berguna. Lilin akan berguna jika dinyalakan, manusia akan berguna jika berkarya. Maka kawan-kawan di sini, silakan berkaryalah dalam bidang kalian masing-masing. Melalui karya kalian, orang akan terberkati dengan manfaat, kemudian eksistensimu akan diakui.
Jika kalian tidak berkarya dan hanya hidup, ada kata dari Bob Sadino Kerbau juga hidup. Bahkan kerbau juga dikaryakan, masa kalian tidak?
Inilah pemikiranku tentang urip dan urup, monggo pembaca sahabat Saya dapat berguna, urup lan ngurupne liyan.
Salam Saya
mantap gan
ReplyDeleteCakep nih artikel
ReplyDeleteiya dong seperti yang buat *loh
Deletedadio lilin, duduk kembang api
ReplyDeletekembang api larang
Delete